Pentingnya
Pendidikan Agama Pada Anak Usia Dini
Setiap orang tua pasti menginginkan
anak-anaknya sukses dan bahagia baik dimulai dari masa mudanya hingga masa
tuanya. Orang tua juga rela berkorban demi kebahagiaan anak-anaknya dalam hal
apa pun. Serta orang tua pasti menginginkan anak-anaknya lebih sukses dari
mereka. Maka mereka berusaha mendidik anak-anaknya kearah yang baik. Demi
kesuksesan anak-anaknya di masa yang akan datang.
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap
muslim” (HR. Ibnu Majah). Hadist diatas
merupakan hadist sahih yang menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting.
Karena ilmu menjadi pedoman dalam keberlangsungan hidup manusia. Untuk
mengetahui secara benar dan tepat dalam menempatkan sesuatu masalah yang
dihadapi.
Untuk memulai pendidikan bisa
diawali oleh pendidikan usia dini. Karena menurut penelitian pada saat usia
dini 0-6 tahun, otak dapat berkembang sangat cepat hingga 80%. Pada saat usia
tersebut otak dapat menyerap dan menerima berbagai macam informasi, namun tidak
bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Saat itulah masa-masa perkembangan
fisik, mental dan spiritual anak berkembang dan terbentuk. Sehingga banyak yang menyebut masa-masa ini sebagai masa emas
(golden age).
Salah satu pentingnnya pendidikan
pada anak usia dini ialah sikap spiritual. Karena menurut saya faktor
kognitif tidak hanya cukup untuk untuk
membangun kesuksesan seseorang. Kecakapan dalam membangun hubungan
spiritual sangat lebih berpengaruh dalam
membangun kesuksesan. Untuk membentuk emosional diri sendiri dan pada
lingkungan. Sebagai pelaksanaan dan penghayatan diri kita kepada sang pencipta
yaitu Allah SWT.
Dukungan dari orang tua juga sangat
dibutuhkan karena sebagai pengantar dalam pembentukan sikap spiritual anak.
Orang tua sebagai contoh pertama dalam lingkup keluarga seharusnya menciptakan
lingkungan yang religious. Membiasakan anak-anaknya untuk selalu
mengingat sang pencipta. Membenarkan tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan
ajaran agama.
Serta dukungan dari lingkungan yang
menjadi faktor ke 2 dalam pembentukan karakter spiritual anak. Anak akan
dikenalkan bagaimana cara beradaptasi yang baik sesuai dengan aturan-aturan
yang ditentukan oleh agama. Maka sebagai orang tua kita harus mampu memilih
lingkungan mana yang baik bagi anak kita. Dalam sebuah pepatah apabila kita
bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kita akan terkena wanginya minyak
wangi yang ia jual. Namun, apabila kita berteman dengan penjual tukang ikan,
maka kita akan terkena wanginya amis ikan itu. Seperti itulah imbas dari
lingkungan sekitar.
Ada beragam metode-metode pendidikan
karakter yang bisa diterapkan kepada anak-anak. Pertama, metode hiwar
atau percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih melalui tanya jawab
mengenai satu topik. Kedua, metode qishah atau cerita merupakan penelusuran
terhadap kejadian masa lalu sebagai contoh keteladanan dan edukasi. Ketiga,pembiasaan
kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang agar menjadi suatu kebiasaan. Keempat,
metode uswah atau keteladanan, metode ini lebih efektif dan efisiens karena
pada dasarnya anak pada usia ini lebih suka meniru atau mencontoh. Heri
Gunawan, Pendidikan Karakter, hal 88.
Sikap spiritual akan terbentuk pada
anak usia dini apabila kita bisa meyakinkan anak-anak secara faktual. Karena
anak usia dini mampu menerima signal pengetahuan sebanyak mungkin. Anak usia
dini juga membutuhkan pendamping sebagai penujuk ke arah yang benar. Dimulai
dari lingkungan terdekat, yang mampu mengjarkan bagaiman sikap spiritual yang
baik. Selalu bersyukur pada pemberiaan Allah SWT. Serta melaksanakan segala
kewajiban-kewajiban bagi umat muslim. Sehingga nantinya anak bisa memaknai apa
maksud dari kehidupan ini. Dan mampu mengontrol emosianl di lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar