Sabtu, 09 April 2016

review film

0




REVIEW FILM LITTEL BIG MASTER
            Pendidikan adalah salah satu kepentingan yang harus dipenuhi dalam kehidupan ini. Namun banyak juga di kalangan masyarakat yang belum bisa memenuhi pendidikannya. Sama halnya dalam alur cerita yang dipaparkan dalam film ini. Menceritakan betapa susahnya perjuangan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Film Little Big Master berdasarkan kisah nyata yang bercerita tentang mantan kepala sekolah elit yang menjadi sukarelawan di sekolah yang terpencil dengan kondisi yang buruk dan staf pengajar yang mengundurkan diri. Serta murid yang tersisa 5 orang saja. Sehingga sekolah yang sudah didirikan mulai tahun 1950 terancam dibubarkan.
            Dalam film ini menceritakan bagaimana fisik dari sekolah yang tidak layak huni. Dinding-dinding sekolah yang kotor dan berjamur. Serta tanaman-tanaman dan pohon-pohon yang sudah lama tidak dirawat, ruang kelas yang sudah rusak dan lain-lain. Film ini juga menggambarkan betapa sulitnya usaha orang-orang  yang tidak mampu harus memperjuangkan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Ada salah satu adegan dimana murid-murid ditanya tentang mimpi-mimpi mereka, namun tidak seperti anak-anak pada umumnya yang mempunyai mimpi besar, tetapi mereka bermimpi dengan sesuatu yang sederhana yang sesuai dengan keadaan hidup mereka.

            Hal ini menggambarkan mereka bahwa dimulai dari masa kecil mereka harus berusaha dan bekerja keras. Sehingga mereka tidak merasakan masa kecil yang sesungguhnya. Salah seorang murid yang orang tuannya sebagai tukang sampah selalu mengajak anaknya bekerja setelah pulang sekolah. Dan untuk membantu pembiyayaan pengobatan karena mereka tidak mempunyai uang yang cukup. Namun imbalan yang didapatkan tidak sesuai dengan hasil sampah yang dikumpulkan. Lingkungan tempat tinggal mereka yang kumuh dan kotor menunjukan bagaimana bahwa susahnya untuk mendaptkan kehidupan dan pendidikan yang baik. Sehingga lingkungan ini tidak baik untuk anak-anak.
            Pesan yang disampaikan dalam film ini bahwa menjadi guru jangan melihat penghasilan yang didapatkan, namun ketulusan dan keiklasan  seorang guru dalam mendidik untuk suatu kebaikan. Dalam film ini mantan kepala sekolah elit yang menjadi sukarelawan untuk sekolah  yang hampir ditutup, agar murid-murid di sekolah tersebut bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan mendapat kehidupan yang lebih baik. Guru tersebut sebenarnnya mendapat tawaran oleh perusahaan namun dia menolaknnya. Karena dia menganggap bahwa perusahaan itu menganggap pendidikan sebagai ladang bisnis. Hal ini mengajarkan bahwa dia tidak mengejar materi namun mengejar kesuksesan untuk masyarakat dan perubahan pendidikan yang lebih baik. Serat tulus dalam mengajar murid-murid untuk kebaikan bersama. Dan mengajarkan bahwa untuk melakukan suatu perubahan harus dimulai dari inisiatif diri sendiri, tanpa menunggu perintah orang lain.
Lokasi: Kasihan, Bantul, Special Region of Yogyakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut